MALUKU — Inilah sosok Kepala Satuan Brimob Polda Maluku, Kombes Pol Muhamad Guntur yang mengimbau anak buahnya untuk menahan diri atas insiden yang menewaskan anggotanya Bharaka Fery (FA).
Seperti diketahui, Bharaka Fery tewas ditembak Pratu Riyan, oknum Satgas TNI BKO Batalion Arhanud 11/Wira Bhuana Yudha, Rabu (16/3/2022) dini hari.
Bharaka Fery tewas ditembak oleh Pratu Riyan tanpa alasan yang jelas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pratu Riyan yang depresi setelah mendengar orangtuanya sakit menuju gudang senjata lalu melepaskan tembakan sebanyak 1 kali ke arah Danpos.
Setelah itu, dia menembak rekannya sendiri, Praka Raju dan mengenai dada kanan.
Pratu Riyan lalu melarikan diri menuju ke arah kampung Desa Liang sambil berteriak dengan mengeluarkan kata-kata Dajjal sudah keluar.
Saat bersamaan, melintas anggota Satbrimob yon B, Bharaka Fery menggunakan sepeda motor dan diberhentikan oleh Pratu Riyan untuk menumpang.
Sesampainya di jembatan Desa Liang, Pratu Riyan meminta korban Bharaka Fery berhenti kemudian Pratu Riyan turun dari sepeda motor diikuti Bharaka Fery.
Saat Bharaka Fery turun dari sepeda motor miliknya, Pratu Riyan melepas tembakan hingga anggota Brimob Yon B ini tewas di tempat.
Mengetahui anak buahnya menjadi korban penembakan, Kepala Satuan Brimob Polda Maluku, Kombes Pol Muhamad Guntur langsung mendatangi markas Batalion B di Kabupaten Maluku Tengah.
Halaman
“Saya hadir di batalion ini intinya dalam upaya untuk menenangkan anggota,” kata Guntur, Rabu (16/3/2022).
Dalam pertemuan tersebut, Guntur mengimbau seluruh anak buahnya di wilayah tersebut untuk dapat menahan diri.
Mereka diminta tidak mengambil langkah ceroboh yang dapat memperkeruh suasana.
“Ya tentunya imbauan saya untuk anggota Brimob khususnya anggota Brimob Polda Maluku untuk menahan diri.
Intinya kita tidak ingin kejadian ini berkepanjangan,” katanya.
“Bahwa insiden ini bisa terjadi kepada siapa pun dan dimana pun seperti juga bisa terjadi kepada rekan-rekan yang lain seperti rekan TNI juga masyarakat, kejadian semalam ini anggota yang melintas kalau masyarakat yang melintas mungkin juga jadi korban,” ungkapnya.
Menurut Guntur kejadian itu bukan karena kesengajaan.
Karena itu ia meminta seluruh anak buahnya untuk tidak melakukan gerakan yang tidak terkontrol.
Ia juga mengingatkan agar insiden tersebut tidak diperkeruh sehingga menyebabkan sinergitas TNI Polri di wilayah itu terganggu.
“Kita tidak ingin ada yang memperkeruh dan ada yang memprovokasi jadi saya datang ke sini untuk mengimbau semua anggota untuk tidak boleh melakukan gerakan-gerakan di luar kontrol, semua harus terkontrol dan terkendali,” pintanya.
Sosok Kombes Pol Muhammad Guntur
Dikutip dari rri.co.id, Kombes Pol Muhammad Guntur adalah alumnus Akademi Kepolisian (Akpol) angkatan 1994.
Dia satu angkatan dengan Direktur Intelkam Polda Maluku Kombes Pol Yosef Sriyono dan Kabidkum Polda Maluku Kombes Pol Michael Ken Lingga.
Belum lama ini Kombes Pol Muhammad Guntur mendapay penghargaan dari Komandan Korps Brimob Polri Irjen Pol Anang Revandoko atas keberhasilan Brimob Polda Maluku dalam meredam konflik antar masyarakat di Pulau Haruku.
Pemberian penghargaan bertempat di Lapangan Letkol Christian Lambert Tahapary, Markas Komando Satuan Brimob Polda Maluku, Ambon, Maluku pada Jumat (4/2/2022).
Penghargaan diberikan berdasarkan arahan langsung dari Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
“Pada momentum ini, Saya selaku Dankorbrimob Polri memberikan penghargaan kepada Dansatbrimob Polda Maluku dan Satuan Brimob Polda Maluku atas keberhasilannya, kesetiaannya, dan keikhlasannya dalam menghadirkan negara, menjaga keutuhan NKRI, dan melindungi setiap warganya dari gangguan keamanan,” ujar Irjen Anang dalam keterangan tertulis yang diterima, Jumat (4/2/2022).
Irjen Anang menegaskan perjuangan Nusantara dengan berbagai keberagaman corak budaya, bahaya, suku dan agama adalah sebuah kekuatan yang disatukan oleh cita-cita luhur menjadi bangsa yang besar dan berdaulat.
Sejarah mencatat bahwa Tanah Maluku adalah tanah pusaka yang kaya dengan nilai-nilai perjuangan yang ditorehkan sosok pejuang-pejuang besar.
Menurutnya, keberanian para Bhayangkara Brimob Polda Maluku titisan dari Kapitan Patimura yang bersumpah bahwa di Tanah Maluku akan lahir Patimura-Patimura muda yang berani dan menjunjung tinggi nilai-nilai persatuan melalui ideologi Pancasila.
Pesan ini mampu diwujudkan dalam jiwa personel Satuan Brimob Polda Maluku yang berhasil meredam konflik antar masyarakat di Pulau Haruku, Maluku.
“Sumpah itu betul-betul terwujudkan dalam diri setiap pemuda dan pemudi terbaik Maluku, termasuk para Bhayangkara Brimob sejati Maluku,” katanya.(*)