Kapenrem 162/WB Menegaskan, Apa Yang di Tuduhkan Salah Satu Ketua LSM itu Tidak Benar. Ini Kata Kapenrem 162/WB.
LENSAPOLRI.COM, MATARAM – Kepala Penerangan Resort Militer (Kapenrem) 162/WB, Mayor Inf. Asep Okinawa Muas sangkal ada backingan Anggota Kodim 1606 Mataram terhadap perusahaan yang mengelola lahan seluas 38 hektare di Dusun Pengawisan, Desa Sekotong Barat, Kecamatan Sekotong, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, seperti yang dituduhkan salah satu ketua LSM yang saat itu mengadvokasi warga pengawisan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Asep menegaskan, apa yang disampaikan Lalu Hizzi mengenai puluhan Prajurit TNI turun diduga mengawal PT Rezka ke Dusun Pengawisan saat Hizzi berada di Jakarta untuk bertemu Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Moh. Mahfud MD, tidak benar.
“Tidak ada Anggota TNI yang membekingi perusahaan mana pun. Keberadaan TNI di sana untuk memantau situasi dan menjaga keamanan serta kondusifitas masyarakat,” tegas Asep, Jumat 19 Agustus 2022.
Asep menyayangkan sikap Lalu Hizzi yang terkesan berupaya menyudutkan TNI AD terlebih yang bersangkutan tidak ada dilokasi ketika kejadian.
Asep menegaskan, perlu digaris bawahi, kata “backing” yang dilontarkan Lalu Hizzi itu mesti didukung bukti ikatan antara institusi TNI dengan perusahaan tersebut. Sementara keberadaan anggota TNI AD dilokasi betul-betul memantau situasi dan membantu pengamanan baik diminta ataupun tidak, ketika ada hal-hal yang bersifat memicu terjadinya konflik. Maka TNI AD harus terdepan untuk rakyat.
Asep menambahkan, TNI tidak anti kritik, tetapi dalam kaitan dengan pernyataan atau statmen yang mengarah pada tudingan terhadap Anggota TNI, mestinya Lalu Hizzi berkoordinasi dengan TNI. Faktanya sebagai ketua LSM tidak melakukan koordinasi dengan TNI.
“Akibat tidak ada komunikasi dan koordinasi, isu ini menjadi liar dan menjadi bola panas yang menimbulkan persepsi yang menyudutkan sepihak,” kata Asep.
Yang jelas lanjut Asep, dijajaran Korem 162/WB menyangkal adanya tudingan backingan itu meskipun sifatnya masih asumsi. Sebab kehadiran anggota di wilayah tersebut merupakan bagian dari tugas membantu mengamankan situasi dilokasi.
” TNI AD tidak memiliki kepentingan dalam persoalan konflik yang terjadi antara masyarakat dengan perusahaan. Namun TNI melaksanakan tugas monitoring dan menjadi penengah dari kedua pihak guna menghindari gesekan yang berakibat jatuhnya korban,” tegasnya.
Asep mengimbau agar semua masyarakat menjaga kondusifitas wilayah. Asep menyarankan supaya kedua belah pihak menggelar pertemuan yang ditengahi pihak-pihak berkompeten dan diberikan penjelasan yang semestinya benar kepada masyarakat.
(IN.LP) Red LENSAPOLRI