MADIUN : Lensa Polri
Peringatan kesaktian Pancasila yang jatuh pada tanggal 1 Oktober selalu diperingati seluruh rakyat Indonesia dimana pun berada.
Kabupaten Madiun mengadakan upacara tersebut secara virtual di monumen kresek desa kresek, kecamatan Wungu, kabupaten Madiun hari ini dengan mengikuti upacara kenegaraan. Jumat (1/10/2021)
“Upacara 1 Oktober di monumen kresek sudah merupakan acara rutin kabupaten Madiun. Namun kali kita adakan acara tersebut secara virtual dengan pusat” ungkap Bupati Madiun, Ahmad Dawami Sapaan akrab kaji Mbing kepada awak media seusai upacara
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kaji Mbing juga menjelaskan bahwa dengan upacara peringatan tersebut dapat menumbuhkan jiwa nasionalisme para penerus bangsa dan bisa menumbuhkan citra yang baik terhadap Madiun
“Ada pesan bagi generasi kita yaitu harus tahu sejarah yang sesungguhnya dan jangan sampai terulang lagi. Karena sampai saat ini masih dirasakan stikma jelek di Madiun” terang kaji Mbing
Dengan stikma yang miring tersebut, kaji Mbing mengemukakan gagasannya sehingga image Madiun menjadi lebih bagus
” Kita adakan inovasi-inovasi yang menghapus stikma bahwa Madiun bagian dari PKI. Salah satu contohnya adanya upacara disini dengan menceritakan sejarah sesungguhnya dan menonjolkan kampung pesilat. Yang justru pertama kali melawan PKI” lanjutnya
Dan bupati sedikit menjabarkan tentang keberadaan monumen kresek terkait inovasi tersebut
“Bicara tentang kesaktian pancasila maka kita bicara nasionalisme. Dan di Madiun punya nilai tersendiri karena pernah menjadi pusat aksi PKI ini mungkin yang menjadikan stikma Madiun. Walaupun belum tuntas stikma tersebut minimal telah bergeser bahwa kabupaten Madiun adalah kampung pesilat” pungkasnya
Salah satu pemerhati budaya, Gayeng menceritakan lebih rinci terkait adanya monumen kresek beserta sejarahnya
“Disini dulunya memang tempat untuk pembantaian tokoh-tokoh pemimpin, pemuka agama, maupun masyarakat. Mereka dulu dijadikan tameng hidup bagi PKI saat adanya pemberantasan PKI. Maka untuk mengenal para tokoh dan keganasan PKI didirikannya monumen ini” jelas Gayeng
Upacara di monumen pembantaian PKI kresek atau sering disebut monumen kresek diikuti oleh Bupati dan wakil Bupati beserta seluruh OPD jajarannya dan juga forkopimda kabupaten Madiun. Dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.
(NwN)