Jayapura – Meninggalnya Dokter Spesialis di Kabupaten Nabire, Provinsi Papua Tengah terus didalami pihak Kepolisian Polres Nabire
Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Ignatius Benny Ady Prabowo, SH. S.IK. M.Kom saat ditemui diruang kerjanya membenarkan bahwa hingga saat ini kasus kematian Dokter Spesialis di Kabupaten Nabire dalam tahan Penyelidikan Sat Reskrim Polres Nabire.
Ia menyebutkan, saat ini Kapolres Nabire bersama tim masih melakukan penyelidikan secara profesional untuk mengungkap motif serta penyebab dari meninggalnya Dokter Spesialis tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kami sudah melakukan pemeriksaan terhadap saksi, selain itu hasil medis oleh pihak terkait masih kami tunggu sehingga dapat kita padukan dengan hasil penyelidikan tim reskrim serta barang bukti yang kami temui di TKP,” tuturnya.
Pihaknya akan bekerja semaksimal mungkin sehingga kasus ini dapat cepat terungkap dan akan disampaikan kepada media, karena hingga kini masih belum bisa dipastikan penyebab dari meninggalnya Almh. Dr. Marwanty Susanty tersebut.
“Kepada warga untuk tetap bersabar sambil menunggu hasil penyelidikan oleh personel di lapangan, jangan kita membangun opini yang dapat mengganggu situasi kamtibmas khususnya di Kabupaten Nabire. Percayakan semuanya kepada pihak Kepolisian untuk bekerja secara profesional untuk mengungkap kasus kematian Dokter Mawar,” imbuhnya.
Kasat Reskrim Polres Nabire AKP Akhmad Alfian, S.I.K., M.H menambahkan bahwa dari hasil visum yang dilakukan petugas medis bahwa ditemukan beberapa lebam dibagian tubuh jenazah yaitu diwajah, leher dan diperut yang dimana hal ini dapat dikatakan tidak wajar.
“Temuan tersebut yang saat ini juga sedang kami dalami terus guna mengungkap apa penyebab kematian Dokter Mawar karena diketahui bahwa sebelumnya almarhumah tidak mempunya rekam jejak penyakit,” jelasnya.
Menurutnya, kejelasan hingga kini dari Dokter Ahli Forensik secara resmi belum ada namun diketahui bersama bahwa adanya tanda-tanda kekerasan yang dialami almarhumah dan untuk pelaku juga sedang diselidiki dari keterangan saksi yang diperiksa serta barang bukti yang ditemukan di TKP.
Jayapura, 16 Maret 2023