Deli Serdang
Kepala Ombudsman RI Perwakilan Sumut Abyadi Siregar mengaku kagum dengan kekompakan anggota majelis taklim Himpunan Usaha Niaga Aceh (HUNA). Berkat kekompakan itu, majelis taklim ini mampu membangun Pondok Pesantren (Ponpes) Fahmussalam.
Hal itu disampaikan Abyadi Siregar dalam sambutannya dihadapan jamaah majelis taklim HUNA, pimpinan dan guru guru ponpes, para undangan dan ratusan santriwan santriwati, ketika menghadiri undangan halalbihalal yang diadakan majelis taklim HUNA, Selasa malam (9/5/2023), di halaman Masjid Al-Jusufy Ponpes Fahmussalam, Jalan Karya, Marindal, Kabupaten Deli Serdang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Abyadi mengaku merinding mendengar sejarah perjuangan pendirian Ponpes ini, bagaimana perjuangan para pendiri dan kekompakan anggota majelis taklim HUNA hingga Ponpes ini bisa berdiri dan mampu mendidik banyak santriwan/santriwati mendalami ilmu ilmu agama.
“Saya jadi teringat bagaimana perjuangan umat Islam di kampung saya di Tapanuli Utara dalam mendirikan pesantren. Sebab muslim di sana minoritas,” kata Abyadi.
Ia mengaku tersentuh karena keluarganya adalah keluarga pesantren. Dirinya lulusan pesantren, demikian juga 5 saudaranya lulusan pesantren, dan anaknya juga ia sekolahkan di pesantren.
“Ayah dan abang saya guru di pesantren dan termasuk pendiri pesantren di Taput, untuk menanamkan nilai-nilai aqidah dan tauhid kepada anak-anak keluarga muslim. Sebab di sana, kita juga harus menjaga aqidah umat dari pemurtadan,” ucap Sekjen Ikatan Pemuda Batak Islam ini.
Di sisi lain, Abyadi mengatakan ia hadir di acara yang diadakan majelis taklim HUNA ini, karena dirinya juga memiliki hubungan kekerabatan yang dekat dengan masyarakat Aceh.
“Istri saya orang Aceh, asal Langsa. Keluarga dan kerabat istri saya banyak di Aceh. Saya juga pernah bertugas sebagai Kepala Ombudsman di Aceh selama 6 bulan, sehingga saya datang ke sini berkumpul bersama saudara-saudara HUNA, seperti pulang ke rumah sendiri,” ujar Abyadi.
Di kesempatan ini, Abyadi juga mengajak seluruh anggota majelis taklim HUNA, selaku pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang telah tinggal menetap di Sumut untuk berkolaborasi dengan Ombudsman, sebagai lembaga negara yang mengawasi penyelenggara pelayanan publik.
“Jika saudara saudara di HUNA mendapatkan hambatan dalam berusaha akibat birokrasi yang mempersulit, susah mengurus perizinan, di pungli dan lainnya, silahkan mengadu ke Ombudsman,” pungkas Abyadi.
Sebelumnya, Ketua Majelis Taklim HUNA Tengku Amri Aji, mengajak seluruh anggota majelis taklim HUNA untuk terus menjaga kekompakan dan kesolidan, serta terus berbuat untuk memajukan Ma’had Fahmussalam ini. Sebab menurutnya, anggota HUNA merupakan garda terdepan ma’had ini.
Disebutkan, anggota majelis taklim HUNA merupakan para pedagang asal Aceh yang telah tinggal menetap dan membuka usaha di Kota Medan, Deliserdang dan sejumlah daerah lainnya di Sumut. “Mari kita sisihkan sebagian rezeki yang kita dapat untuk pembangunan dan kemajuan pesantren ini,” ucapnya.
Tengku Amri juga mengajak masyarakat, para orang tua agar tidak ragu dan tidak sungkan untuk menitipkan anak-anaknya untuk belajar menimba ilmu di pesantren. Sebab di pesantren, selain ilmu agama, ilmu-ilmu umum juga diajarkan.
Sementara, Pimpinan Ponpes Fahmussalam Dr Tengku Abi Fahmi Karimuddin mengajak seluruh jamaah majelis taklim dan santriwan santriwati untuk terus mensyukuri nikmat yang begitu besar telah diberikan Allah SWT, diantaranya adalah nikmat kehidupan.
Tengku Abi Fahmi juga menyampaikan terimakasih kepada jamaah majelis taklim HUNA, sebab berkat dukungan dari jamaah HUNA lah Ponpes Fahmussalam ini bisa berdiri.
Tengku Abi menceritakan bagaimana awalnya ia dan istri berangkat tahun 2012 dari Aceh ke Kota Medan untuk melanjutkan pendidikan.
“Saya tak memiliki harta dan tak membawa apa-apa dari Aceh. Tinggal pun di Medan menumpang. Awalnya saya hanya mengajar mengaji anak-anak, kemudian tahun 2013 secara perlahan kita buka pengajian untuk orang tua anak. Mulanya hanya 3 orang, kemudian bertambah dan membesar hingga terbentuklah majelis taklim HUNA dan berdirilah Ponpes ini berkat sumbangan dan infak jamaah HUNA,” ujarnya.
Hal ini ia ceritakan, untuk memotivasi para santri dan jamaah bahwa jangan ragu dan takut untuk menggapai impian, meskipun kita tak memiliki harta atau kekuasaan. “Yang terpenting adalah semangat dan keyakinan, teruslah berusaha dan berdoa, yakinlah pertolongan Yang Kuasa akan datang,” pesannya.
Dalam acara halalbihalal ini, juga diisi dengan makan malam bersama dan mendengarkan lantunan ayat-ayat suci Alquran serta syalawatan yang dibawakan oleh para santri Ponpes Fahmussalam. Dan acara halalbihalal diakhiri dengan bersalam-salaman serta foto bersama. (KinKin)