Garut
Dunia anak anak adalah dunia yang paling indah, namun hal itu hanya sesaat dirasakan ke lima orang anak Kampung Cicayur Desa Cinta Nagara Kecamatan Cigedug, Kabupaten Garut, Jawa Barat ini.
Di saat anak seusianya hidup bahagia dengan kasih sayang kedua orang tuanya, kelima adik beradik ini malah sejak dini sudah harus merasakan pahitnya kehidupan lantaran ekonomi keluarganya yang berada di bawah garis kemiskinan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kesulitan hidup itupun semakin nyata mereka rasakan setelah meninggalnya ayah yang dicintainya tiga tahun silam, sehingga dengan terpaksa ibu nya bernama Reni (38 tahun) harus menjadi tulang punggung melanjutkan kehidupan keluarga dengan bekerja keras sebagai tenaga guru honorer di salah satu madrasah di Kabupaten Garut.
Meski demikian, Miskah, Ismi, Alifah, Wirda dan Fadilah, begitulah panggilan nama panggilan kelima anak yatim bersaudara ini, tak pernah sekalipun mengeluh bahkan mereka tetap menanamkan rasa hidup bersyukur dengan saling menyangi, rajin belajar dan melaksanakan ibadah sholat tepat waktu.
Namun begitu, cobaan tetap saja datang menghampiri keluarga ini, yang mana rumah yang sudah 3 tiga tahun mereka tempati sepeninggalan almarhum ayahnya, akan berakhir masa kontraknya, yang membuat mereka nantinya harus angkat kaki bila tidak sanggup melanjutkan biaya sewanya sebesar Rp 7 juta pertahun.
“Saya sangat bingung pak, lantaran jangankan untuk melanjutkan sewa rumah, untuk menutupi belanja makan saja kami terkadang ada terkadang tidak. Namun syukur Alhamdulillah, doa saya dan anak anak diijabah Allah SWT, menyusul adanya seorang hamba Allah berhati mulia, yang memberikan bantuannya untuk membebaskan biaya sewa rumah kami ini, ” ujar Ibu Reni yang terisak sambil memeluk anak anaknya.
” Bantuan uang dan pembelian sembako yang kami terima dari LKS Al Hikmah ini, katanya berasal dari seorang penggiat sosial Kota Medan Sumatera Utara bernama Ferdy Sanjaya Sembirong. Masyaa Allah, mimpi apa kami ini, koq bisa ya orang yang jauh diseberang pulau sana yang belum pernah kami lihat sekalipun, terketuk hatinya untuk membantu. Kami hanya bisa mengucapkan Jazakallah Khairan katsiran, terimakasih Pak Ferdy, semoga Allah SWT membalas kebaikan bapak ini dengan limpahan rezeki yang berlipat ganda, ” Sambung Ibu Reni yang tak henti henti menyeka air matanya. (red(