BANTEN
Kondisi jembatan gantung yang berada di Kabupaten Lebak tepatnya di Desa Inten Jaya sudah tidak layak digunakan. Pasalnya, akses jalur penghubung antara Desa Inten Jaya, Kecamatan Cimarga dengan Desa Cikulur, Kecamatan Cikulur tersebut sangat rawan dilalui warga, terlihat jelas kondisi sling baja, besi penyangga dan papan lantai jembatan sudah lapuk.
“Kami sebagai warga yang hampir setiap hari melintasi jembatan gantung ini merasa takut dengan kondisi jembatan yang hancur. Saat melintas jembatan khawatir roboh secara tiba-tiba,” ujar Warga bernama Mudin kepada awak media, Jum’at (29/12/2023).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Mudin mengatakan, jembatan penghubung dua desa ini, bagi warga sekitarnya adalah jembatan utama, dan akses satu-satunya pada dua kecamatan perbatasan Cimarga dan Cikulur menuju pusat Kota Rangkasbitung.
“Jembatan ini merupakan jalur alternatif ke pusat kota, untuk itu kami para warga bersama Pak Jaro Odon sering membenahi jembatan ini agar bisa tetap dilalui oleh masyarakat,” paparnya.
Menurut Mudin, dengan kondisi jembatan gantung yang sangat mengkhawatirkan tersebut, terkadang membuat warga memilih jalur lain meski dua kali lipat jauhnya.
“Tentu jaraknya bertambah dua kali lipat, dan bagi warga yang mengais rezeki diluar daerah menjadi tidak efisien kalau lewat akses itu,” terangnya.
Mudin berharap agar pemerintah segera membangun jembatan yang lebih layak. Sehingga warga bisa lebih aman saat menyeberang.
“Kami sangat berharap kepada pemerintah, baik itu daerah, provinsi bahkan pusat sekalipun agar dibangunkan jembatan yang lebih layak secepatnya, karena jembatan yang ada sekarang sangat mengkhawatirkan dilalui,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Desa Inten Jaya Mohamad Syahril Romdhon, S.Pd mengaku sudah berupaya membenahi Jembatan tersebut setiap tahunnya, bahkan sudah mengajukan permohonan bantuan ke Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUPR) Kabupaten Lebak.
“Kami bersama masyarakat sering melakukan rehab jembatan gantung setiap tahunnya, tak jarang dilakukan secara swadaya. Adapun kendalanya adalah dari luas jembatan yang cukup panjang dan lebar cukup luas, jadi jumlah anggaran yang dikeluarkan pun tidak cukup, ditambah besi akarnya yang sudah keropos tentunya harus di bongkar total. Untuk permohonan pengajuan pun sudah kita tempuh ke PUPR Kabupaten Lebak,” jelasnya.
Mohammad Syahril Romdhon yang kerap disapa Jaro Odon tersebut menambahkan bahwa, mobilitas warga yang menggunakan jembatan gantung sangat banyak terutama di sektor pendidikan, perdagangan dan pertanian.
“Kami berharap kepada pemerintah daerah provinsi maupun pusat agar segera membantu memperbaiki jembatan gantung di Desa Inten Jaya,” tandasnya.
Riki Hadipraja perwakilan BPD Desa Inten Jaya mengatakan, pihaknya akan terus bekerjasama bahu membahu memperbaiki jembatan gantung Desa Inten Jaya.
“Kita tetap berupaya mengusulkan pembangunan jembatan gantung. Karena jalur alternatif tersebut sangat dibutuhkan masyarakat,” ungkapnya. (Enggar)