Jakarta Barat, Dalam upaya menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, Bhabinkamtibmas Kelurahan Sukabumi Selatan, Bripka Endi Toro, aktif melakukan pembinaan kepada para remaja yang sering berkumpul di wilayahnya.
Kegiatan ini dilakukan sebagai langkah preventif untuk mencegah terjadinya tawuran pelajar dan pelanggaran Kamtibmas lainnya, yang seringkali berujung pada konsekuensi fatal.
Bripka Endi Toro, yang dikenal aktif dalam berinteraksi dengan warga, mengambil inisiatif untuk mendekati kelompok-kelompok remaja yang berkumpul di berbagai lokasi di Kelurahan Sukabumi Selatan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam setiap pertemuan, ia menyampaikan pesan penting tentang bahaya tawuran pelajar dan dampak negatif yang ditimbulkan.
“Saya ingin mengingatkan adik-adik semua untuk tidak terlibat dalam tawuran. Tindakan ini tidak hanya melanggar hukum, tetapi juga bisa merugikan masa depan kalian. Tawuran bisa berujung pada cedera serius atau bahkan kematian, baik bagi pelaku maupun korban,” ujar Bripka Endi Toro saat dikonfirmasi Humas Polres Metro Jakarta Barat, Rabu, 15/5/2024.
Bripka Endi Toro juga menekankan bahwa keterlibatan dalam tawuran bisa berdampak pada pencabutan Kartu Jakarta Pintar (KJP), yang merupakan bantuan pendidikan bagi siswa di Jakarta.
“Jika kalian terlibat tawuran, bukan hanya hukum yang akan mengejar kalian, tapi juga masa depan pendidikan kalian yang bisa terancam. KJP kalian bisa dicabut, dan ini tentunya akan merugikan kalian sendiri dan orang tua kalian,” tegasnya.
Bripka Endi Toro tidak hanya berbicara tentang ancaman hukum dan dampak sosial, tetapi juga memberikan contoh nyata tentang kasus-kasus yang telah terjadi di wilayah lain.
Ia menceritakan bagaimana beberapa remaja menjadi korban tawuran dan mengalami cacat fisik yang serius atau bahkan kehilangan nyawa.
Ia juga mengingatkan bahwa sebagai pelaku, mereka bisa menghadapi konsekuensi hukum yang berat, termasuk penjara.
“Saya ingin kalian memahami bahwa tawuran bukanlah solusi. Banyak kasus di mana remaja yang terlibat tawuran akhirnya cacat seumur hidup atau kehilangan nyawa. Kalian juga bisa menyebabkan orang lain kehilangan nyawa, dan ini akan membawa beban psikologis dan hukum yang sangat berat sepanjang hidup kalian,” lanjut Bripka Endi Toro.