MEDAN
Dalam rangka peningkatan pelaksanaan pengamanan dan intelijen di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemasyarakatan Sumatera Utara, Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Pangkalan Brandan mengikuti Bimbingan Teknis (Bimtek) Keamanan dan Ketertiban di Hotel Grand Mercure Maha Cipta Angkasa Medan.
Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari, dari tanggal 15 hingga 17 Juli 2024. Kepala Kesatuan Pengamanan Rutan (Ka KPR) Andika Pratama S., S.Tr.Pas beserta staf Pengamanan Rutan Pangkalan Brandan turut serta dalam acara ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sumatera Utara, Anak Agung Gde Krisna, membuka kegiatan dengan menekankan pentingnya Bimtek ini sebagai langkah strategis dalam meningkatkan profesionalisme petugas di bidang keamanan dan ketertiban.
“Sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan pentingnya penyelenggaraan pengamanan dan intelijen bagi Petugas Pemasyarakatan di lapas/rutan untuk menangani berbagai gangguan kamtib secara objektif dan aktual guna mengatasi gangguan kamtib tersebut,” ujar Anak Agung Gde Krisna dalam sambutannya.
Kegiatan ini menghadirkan narasumber berpengalaman di bidang Pengamanan dan Intelijen dari Dirjenpas Pokja Intelijen, Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Sumatera Utara, dan Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Utara.
Materi yang disampaikan mencakup strategi pengamanan, teknik intelijen, serta langkah-langkah preventif dalam mencegah dan mengatasi gangguan keamanan dan ketertiban di dalam Rutan.
Bimtek ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan kemampuan teknis petugas, tetapi juga sebagai forum untuk bertukar pengalaman dan pengetahuan di antara para peserta.
Ka KPR Andika Pratama S., S.Tr.Pas, menyatakan bahwa pelatihan ini sangat bermanfaat bagi seluruh staf pengamanan dalam menjalankan tugas sehari-hari.
“Kami berharap dengan mengikuti Bimtek ini, kemampuan dan profesionalisme petugas Rutan Pangkalan Brandan dalam menjaga keamanan dan ketertiban dapat lebih ditingkatkan,” ujarnya.
Selama tiga hari, para peserta mendapatkan pelatihan intensif melalui berbagai sesi yang mencakup simulasi penanganan situasi darurat, analisis intelijen, dan koordinasi dengan instansi terkait.
Peserta juga diberikan kesempatan untuk berdiskusi langsung dengan para narasumber mengenai tantangan yang sering dihadapi di lapangan dan solusi efektif yang dapat diterapkan.
Dengan adanya Bimtek ini, diharapkan mampu menciptakan lingkungan yang lebih aman dan tertib di dalam Rutan, serta meningkatkan sinergi antara berbagai instansi dalam menangani isu-isu keamanan dan ketertiban.
Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam mewujudkan sistem pemasyarakatan yang lebih baik dan responsif terhadap dinamika yang terjadi di masyarakat.
Kegiatan Bimtek ini juga diharapkan dapat menjadi model bagi UPT Pemasyarakatan lainnya di Sumatera Utara untuk terus berinovasi dan meningkatkan kapasitas pengamanan dan intelijen.
Melalui peningkatan kompetensi petugas, diharapkan dapat meminimalisir risiko gangguan keamanan dan menciptakan kondisi yang kondusif bagi pembinaan warga binaan.(AVID/r)