MEDAN
Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Kelas IIA Medan menerima kunjungan Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror,kemarin.
Kedatangan tim ini bertujuan untuk melakukan koordinasi dan monitoring terhadap narapidana tindak pidana terorisme (napiter) yang menjalani masa hukuman di lapas tersebut.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam kunjungan tersebut, Tim Densus 88 melakukan pengecekan terhadap kondisi napiter serta memastikan proses pembinaan berjalan sesuai dengan prosedur keamanan dan deradikalisasi yang telah ditetapkan.
Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan untuk mencegah penyebaran paham radikalisme di dalam lembaga pemasyarakatan sekaligus memastikan bahwa narapidana mendapatkan pembinaan yang tepat.
Petugas Lapas Perempuan Medan turut mendampingi Tim Densus 88 dalam kegiatan monitoring ini.
Kepala Lapas Perempuan Kelas IIA Medan, Yekti Apriyanti menyampaikan bahwa pihaknya selalu berkomitmen untuk menjalankan program pembinaan kepada seluruh warga binaan, termasuk napiter, guna mendukung proses reintegrasi sosial yang lebih baik.
“Kami terus berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk Densus 88, untuk memastikan bahwa program pembinaan terhadap narapidana teroris berjalan optimal sesuai dengan kebijakan pemerintah dalam upaya pencegahan dan penanggulangan terorisme,” ujar Yekti.
Selain melakukan monitoring, Tim Densus 88 juga berdiskusi dengan pihak lapas mengenai langkah-langkah strategis dalam menangani napiter, termasuk penguatan aspek pengawasan dan rehabilitasi.
Keberadaan napiter di dalam lapas menjadi perhatian khusus, sehingga diperlukan sinergi yang kuat antara aparat penegak hukum dan pihak pemasyarakatan dalam mengelola mereka dengan pendekatan yang tepat.
Kegiatan ini berlangsung dengan lancar dan menjadi bagian dari langkah preventif dalam menangani isu radikalisme di dalam lapas.
Pihak Lapas Perempuan Medan menegaskan akan terus memperkuat pengawasan dan pembinaan guna memastikan keamanan serta keberhasilan program deradikalisasi bagi narapidana terorisme.(AVID))