JAKARTA,Lensapolri.com – Kepolisian Polsek Kelapa Gading mengimbau kepada masyarakat terkait maraknya aksi penarikan atau penyitaan kendaraan bermotor secara sepihak di jalan oleh oknum Debt Collector (DC), yang sering disebut Mata Elang (Matel).
Mengingat tindakan ini tidak dibenarkan secara hukum, Wakapolsek Kelapa Gading, AKP Antonias Lumbantoruan, mengimbau masyarakat yang mengalami upaya penarikan paksa di jalan untuk segera melaporkan kejadian tersebut kepada pihak Kepolisian.
“Kami menghimbau kepada semua pengguna jalan apabila di berhentikan oleh DC jangan pernah memberikan kendaraan kepada DC. Silakan hubungi cal center polri di 110 atau kantor polisi terdekat,”tegasnya.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Kanit Reskrim Polsek Kelapa Gading, AKP Kiki Tanlim, menegaskan bahwa tindakan pengambilan paksa kendaraan bermotor yang dilakukan di jalan raya oleh pihak Mata Elang tidak dibenarkan secara hukum.
“Apabila masyarakat dihentikan secara paksa oleh mata elang di jalan, tidak diperbolehkan bagi mereka untuk mengambil motor maupun mobil masyarakat secara paksa,”kata kiki diinfojkt30.(26/9/2025).
Ketentuan Hukum Mengenai Penarikan Kendaraan
Untuk diketahui masyarakat, berikut adalah poin-poin penting mengenai ketentuan hukum yang mengatur penarikan kendaraan bermotor, sesuai dengan Undang-Undang Jaminan Fidusia:
Jaminan Fidusia Wajib: Kendaraan yang ditarik harus didasari oleh Akta Jaminan Fidusia yang sah dan terdaftar (sesuai UU No. 42 Tahun 1999).
Eksekusi Melalui Pengadilan: Kreditur (pihak leasing) tidak boleh melakukan eksekusi (penarikan) sendiri tanpa melibatkan pengadilan. Mereka harus mengajukan permohonan eksekusi ke Pengadilan Negeri.
Putusan Mahkamah Konstitusi (MK): Putusan MK No. 18/PUU-XVII/2019 memperjelas bahwa penarikan kendaraan secara paksa tidak diperbolehkan jika debitur tidak menyetujui adanya wanprestasi (cedera janji).
(Rdw)