Lensapolri.com, Kebumen — Akhirnya proyek senilai 750 juta untuk pembangunan jembatan Bedegolan yang bersumber dari APBD Kabupaten Kebumen (BKK) tahun 2022 yang sebagian besar longsor, langsung ditangani pihak pemborong.
Terkait kendala pekerjaan tersebut, RN selaku pemborong/penyedia jasa kontruksi pekerjaan pembangunan jembatan tersebut, yakni dari CV. Falsa Pradana Mulia, dia mengatakan bahwa, jembatan tersebut masih tanggung jawab pihak pemborong, terkait ada sebagian yang longsor dirinya bertanggung jawab dan segera membenahinya.
“Untuk saat ini pembangunan jembatan Bedegolan itu masih dalam perawatan dan tanggungjawab kami, jika ada sesuatu kerusakan,” ungkap RN saat di konfirmasi tim ISB, Sabtu (2/12/2023).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Terkait ada yang longsor dibagian sayap jembatan itu, sudah langsung kami tangani. Bahkan Jumat pagi mendapat informasi sekira pukul 8.00 Wib. Kemudian sekira pukul 9.30 Wib, kami datang kelokasi dan saat itu juga langsung mengirim material ke sana untuk segera dibenahi, walaupun saat itu dalam keadaan gerimis,” ungkapnya.
Lalu ia melanjutkan, terkait proyek jembatan tersebut jangka waktu dalam perawatan didalam aturan sampai tiga bulan kedepan.
“Untuk masa perawatan didalam pembangunan proyek jembatan itu berkapasitas sekitar sembilan puluh hari, dari hitungan saat penyelesaian. Yang intinya itu 3 bulan masa perawatannya itu,” lanjutnya.
Namun saat disinggung penyebab terjadinya longsor talud samping jembatan dia menjelaskan, penyebab dari longsornya talud sayap jembatan tersebut diatas sebabkan curah air hujan yang berlebihan dan dibelakang talud ada timbunan tanah baru, serta belum dibuatkannya saluran disamping talud supaya air hujan dapat langsung menuju ke sungai tanpa harus melalui pembangunan talud tersebut.
“Kemarin pas malem itu hujan sangat deras dan penanggulangannya terkait air hujan itu tidak kita alihkan airnya. Otomatis karena di sayap jembatan itu belakangnya ada timbunan tanah baru serta air hujan belum kita alihkan ke pinggir-pinggir yang langsung ke sungai. Maka dari itu menerjang timbunan tanah yang baru. Karena itu timbunan tanah baru yang menjadikan pondasi bagian sayap jembatan tidak kuat menahan aliran air tersebut,” jelasnya.
Sementara itu SA selaku warga sekitar mengatakan, membenarkan bahwa pihak pemborong langsung mendatangi lokasi dan melakukan pengiriman material untuk pembenahan.
“Memang benar pihak pemborong itu datang kesini sekira pukul 09.00 Wib, datang meninjau lokasi disini dan tidak berselang lama meterial itu juga sampai kelokasi, untuk dilakukan pembenahan pada sayap talud jembatan yang longsor,” ucapnya.
Dia menambahkan, pembenahan talud yang longsor tersebut langsung dikerjakan pada hari berikutnya oleh pihak pemborong.
“Karena pada hari Jumat itu hampir hujan seharian mungkin hanya bisa mengirim materialnya saja. Maka dari itu, pihak pemborong pada hari Sabtu kemarin baru dapat bisa mengerjakan,” tambahnya.
Terpisah SNP selaku Kepala Desa Kabuaran mengatakan, pihak desa sudah kordinasi dengan pihak pemborong untuk segera melakukan pembenahan.
“Paginya mendapat informasi bahwa talud jembatan itu longsor, maka saya menghubungi pihak pemborong untuk mengecek kelokasi dan segera dilakukan pembetulan supaya tidak membahayakan masyarakat yang melakukan aktivitasnya, yang melalui jembatan itu,” terangnya.
Dia berharap, karena jembatan tersebut masih dalam perawatan, maka pihak desa mengembalikan ke pihak pemborong untuk segera melakukan pembenahan lebih baik lagi.
“Karena ini masih dalam perawatan dan tanggungjawab pihak pemborong maka saya kembalikan lagi untuk segera diperbaiki kembali. Jika disana ada kontruksi yang kurang betul saya meminta disana diarahkan kembali pembetulannya agar menjadi lebih baik,” harapnya.
“Ditempat yang longsor itu digempur ulang kemudian dibangun lagi, kemudian baru disisi sebelah kanan jembatan, seperti itu,” pungkasnya.
Narasumber : Sunardi Kebumen
(Yusron)