Ngaku Polisi Berpangkat IPDA, Kuli Bangunan Ini Diamankan

- Redaksi

Kamis, 10 Maret 2022 - 19:29 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SEKAYU – Seorang pria warga Desa Kasang Pudak, Kabupaten Muaro Jambi, Jambi bernama Bambang Irawan (32) diamankan ketika dirinya melintas di Bayung Lencir, Musi Banyuasin.

Bambang dibawa ke Mapolsek Bayunglencir disebabkan perbuatannya yang menjadi polisi gadungan.

Memakai seragam polisi juga sejumlah atribut kepolisian, Bambang mengaku sebagai polisi berpangkat inspektur polisi dua (Ipda) padahal pekerjaansebenarnya adalah kuli bangunan.

ADVERTISEMENT

Ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Informasi dihimpun, Bambang diamankan Rabu (9/3/22) malam di depan Alfamart di Jalan Lintas Timur (Jalintim) Palembang-Jambi.

Pria yang berusia 32 tahun ini, tampak tegap dengan menggunakan baju polisi dengan pangkat Ipda. Penampilannya tersebut semakin didukung dengan potongan rambut cepak bagaikan seorang anggota polisi sungguhan.

Namun, sayang sejumlah atribut yang dikenakan tidak sesuai pemasangannya bahkan sikap yang ditinjukkan tidak mencerminkan seorang perwira polisi.

Kapolres Muba AKBP Alamsyah Pelupessy SIK melalui Kapolsek Bayung Lencir Iptu Deby Apriyanto SH, mengatakan pria yang mengaku anggota kepolsian berpangkat Ipda ini diamankan setelah pihaknya menerima laporan dari masyarakat. Dari laporan tersebut, pihaknya langsung menurunkan anggota untuk mengamankan polisi gadungan berpangkat Ipda tersebut.

Baca Juga :  Empat Orang Laki-Laki Berhasi Digulung Tim Sat Resnarkoba Polresta Mataram Saat Transaksi Sabu Di Kuburan

“Ya, saat itu pelaku kita amankan ketika ia berada di depan Alfamart di Jalan Lintas Timur (Jalintim) Palembang-Jambi. Polisi gadungan ini sedang istirahat dan hendak menuju kembali Jambi bersama seseorang teman perempuan,” kata Deby, Kamis (10/3/22).

Lanjutnya, sebelum diamankan anggota Bhambinkambtibmas Polsek Bayung Lencir menanyakan sejumlah identitas anggota Polri. Namun, dirinya tidak bisa menunjukkan identitas dan hanya menunjukkan tanda pengenal bahwa dari Dit Intelkam Polda Jambi.

“Kita menanyakan identitas polisi pada saat ditanya ia tidak bisa menunjukkan kartu anggota polisi, kita temukan id card Dit Intekan Polda Jambi. Pemakaian sejumlah atribut pada pakaiannya juga salah seperti Monogram terbalik, dan sepatu PDL tidak sesuai,”ungkapnya.

Ketika disinggung menenai atribut tersebut didapatkan dari mana, Deby menyebutkan bahwa atribut tersebut dibelinya dari grup jual beli Facebook dengan harga Rp 1,8 juta.

Baca Juga :  Istri Komjen Polisi Gadungan Ikut Diamankan, Ini Perannya

“Atribut dibeli seharga Rp1,8 juta seperti pangkat dan borgol serta identitas Intelkam. Sedangkan baju dan celana ia membuatnya dari toko pakaian di Jambi,”tambahnya.

Setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut ia baru 3 bulan memakai pakaian polisi dan tidak digunakan sembarangan, setelah dilakukan koordinasi juga tidak ada laporan terkait penipuan yang mengatasnamakan pelaku.

“Dari pengakuan Bambang ia bangga menggunakan arribut polisi tersebut dan tidak ada laporan yang dirugikan atas penggunaan seragam kepolisian. Kalau dia menggunakan NRP anggota polisi maka kita akan proses, oleh karena itu kita akan melakukan pembinaan dan secara kekeluragaan serta membuat surat pernyataan agar yang bersangkutan tidak mengulangi perbuatannya lagi kalau sampai mengulangi kita tidak akan kembali menangkapnya,”tegasnya.

Sementara itu, Bambang Irawan mengakui bahwa ia menyalahi aturan telah menggunakan atribut kepolisian tanpa adanya pendidikan kepolisian. Ia menjelaskan bahwa bangga menjadi polisi karena menjadi cita-cita karena sejak kecil ingin menjadi polisi.

Baca Juga :  Polres Tangerang Selatan Bekuk 6 Anggota Komplotan Curanmor, Sita 19 Sepeda Motor

“Tidak ada maksud tujuan lain pak, karena saya bangga pakai baju polisi. Kalau untuk kejahatan belum pernah pak karena baru 3 bulan saya pakai baju polisi ini,”ungkapnya.

Lelaki yang sehari-hari berprofesi sebagai kuli bangunan ini sebelum diamankan ia bersama seseorang teman perempuan dan akan menuju Jambi. “Saya dari Kayu Agung pak mau ke Jambi, tapi saya tidak mengaku polisi kepada keluarga teman perempuan saya dan saya mengaku kuli bangunan. Setelah mau menuju ke Jambi baru saya pakai baju polisi karena alasan keamanan,”ujarnya.

Dirinyapun mengaku tidak akan mengulangi perbuatan yang dilakukan dan jika berkenaan akan membantu tugas kepolisian. “Tidak akan mengulangi pak, saya siap membantu tugas polisi seperti jika ada peredaran narkoba akan saya laporkan,”tutupnya. 

Follow WhatsApp Channel lensapolri.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Tragedi di Balik Jeruji: Tahanan Kasus Pencabulan Anak Dibunuh oleh 7 Tahanan Lain di Rutan Mapolresta Denpasar
Lapas Jember Gelar Razia, Pastikan Zero Narkoba dan Handphone
Kurangi Over Kapasitas, Lapas Jember Kembali Mutasikan Belasan Narapidana
Komitmen Wujudkan Lapas Yang Bersih Dari Narkoba dan Alat Komunikasi Ilegal, Lapas Tabanan Ikuti Deklarasi Bersama
Lapas Jember Gelar Deklarasi Komitmen Anti Narkoba dan Alat Komunikasi Ilegal
Pastikan Situasi Aman Kondusif, Kalapas Jember Ingatkan Jajaran Rupam
Pimpin Rapat Kerja, Kalapas Jember Beri Arahan Tegas
Kepala Keamanan Lapas Jember Resmi Dilantik, Kalapas Ajak Sinergi Demi Kemajuan Organisasi
Berita ini 487 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 6 Juni 2025 - 09:12 WIB

Tragedi di Balik Jeruji: Tahanan Kasus Pencabulan Anak Dibunuh oleh 7 Tahanan Lain di Rutan Mapolresta Denpasar

Sabtu, 31 Mei 2025 - 23:24 WIB

Lapas Jember Gelar Razia, Pastikan Zero Narkoba dan Handphone

Jumat, 30 Mei 2025 - 16:55 WIB

Kurangi Over Kapasitas, Lapas Jember Kembali Mutasikan Belasan Narapidana

Kamis, 29 Mei 2025 - 00:14 WIB

Komitmen Wujudkan Lapas Yang Bersih Dari Narkoba dan Alat Komunikasi Ilegal, Lapas Tabanan Ikuti Deklarasi Bersama

Selasa, 27 Mei 2025 - 07:54 WIB

Lapas Jember Gelar Deklarasi Komitmen Anti Narkoba dan Alat Komunikasi Ilegal

Berita Terbaru