Lensapolri.com, Rembang — Para pengusaha Tambang di kabupaten Rembang bersepakat terkait pengalihan jalur, yang awalnya melintasi jalan umum Desa Kelahan, kini akan direncanakan dialihkan ke jalur milik Perhutani.
Upaya ini di tempuh untuk mengurangi keresahan warga Masyarakat, perihal pencemaran udara, dan untuk antisipasi terjadinya Kecelakaan dikarenakan jalan yang sempit.
Dari informasi yang didapat tim Media, selama ini para pelaku usaha tambang memanfaatkan Jalur Sale menuju Jatirogo. Sedangkan rute yang di lalui dari Jalan tersebut meliputi desa Tahunan – Jinanten – Merayun dan desa Sale.
Jarak ke tambang jika ditempo melalui akses jalan umum itu diperkirakan bisa mencapai sekitar 9 sampai 10 km.
Sementara jika melewati jalur milik Perhutani itu jaraknya boleh dibilang cukup pendek, dari Dukuh Terongan, Wonokerto sampai ke lokasi tambang hanya sekitar 8 km. Sedangkan jalur yang terjauh kira -kira sekitar 13 km menuju lokasi jika ditempo melalui jalan Utama.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Karena kebutuhan masyarakat Pemerintah ikut andil dalam penangananya, dan termasuk anggaran yang akan disiapkan untuk peningkatan jalan,” kata Bupati Rembang. Rabu, (30/8/2023).
“Lanjutnya, sehingga wacana pembangunan jalan itu bukan semata – mata hanya dilewati para penambang, tetapi juga bisa memberikan kemudahan untuk Masyarakat,” tambahnya.
Abdul Hafidz juga menyampaikan, Masyarakat sekitar tambang nantinya bisa memanfaatkan jalan tersebut sebagai akses Pertanian.
Harus boleh dilewati, jadi tidak seperti jalan Tol, nanti di desa Tahunan sama Desa Gunem. Warga bisa lewat jalan perhutani sampai ke TPK Terongan ke Wonokerto sampai desa Sale,” jelasnya Bupati.
Memanfaatkan lahan Perhutani setidaknya bisa memangkas jarak tempuh yang cukup lumayan, bila dibandingkan jika harus lewat jalur Sale, itu sudah berkilo – kilo .
ini bisa efisien dan itu juga dapat mengurangi keresahan Masyarakat selama ini.” Ungkapnya.
(Yusron)