Lensapolri.com – Ketum FRN Agus Flores Akui Pemaparan Dirintelkam Polda Bali, dianggap Penuh dengan Logika dan Filosofi
Apa yang Dibahas Kedua Tokoh Intelijen dan Jurnalis Di Bali
Bali – Ketua Umum Perkumpulan Wartawan Fast Respon (PW-FRN), Agus Flores, mengadakan pertemuan dengan Direktur Intelkam Polda Bali Kombes. Pol. Syahbuddin, S.I.K., Pada Kamis (20/2/2025), terkait aspek keamanan negara.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam pertemuan tersebut, Agus Flores menyarankan agar FRN lebih fokus dalam memberitakan berita yang bersifat keamanan serta berkontribusi dalam menjaga stabilitas masyarakat.
Menurut Kombes Pol Syahabudin, keamanan tidak bisa dinilai hanya berdasarkan kondisi lokal, melainkan harus dipertimbangkan secara lebih luas.
Ia menegaskan bahwa keamanan bukan hanya permasalahan kultur daerah, karena di luar negeri pun terdapat berbagai tantangan keamanan.
Oleh karena itu, dalam menilai situasi keamanan, diperlukan pendekatan kualitatif melalui analisis grafik yang akurat.
“Saat aktivitas masyarakat berlangsung hingga pagi, apakah itu berarti tidak aman? Justru karena situasi yang aman, masyarakat bisa beraktivitas hingga larut malam. Contohnya, tahun lalu sebanyak Pada tahun 2024, Bali dikunjungi oleh 6.333.360 wisatawan mancanegara. Jumlah ini meningkat 20,10% dibandingkan tahun 2023 yang mencapai 5.273.258 kunjungan yang merasa aman di Bali,” ujar Agus Flores.
Ia juga mengatakan tiga jenis pengunjung yang datang ke Bali, yaitu investor, wisatawan, dan penjahat.
Dalam hal ini, Dirintelkam Polda Bali menegaskan agar tidak terjadi kesalahpahaman di mana investor dan wisatawan dianggap sebagai penjahat.
Pendekatan yang lebih akurat dan terukur diperlukan dalam memahami dinamika keamanan di daerah wisata seperti Bali.
Selain itu, Agus Flores menekankan pentingnya FRN dalam memberitakan sebuah peristiwa dengan pemahaman dari hulu hingga hilir.
Menurutnya, tantangan utama yang dihadapi FRN saat ini adalah maraknya berita hoaks yang dapat mengganggu stabilitas informasi dan keamanan nasional.
Oleh karena itu, FRN diharapkan untuk lebih selektif dalam menyajikan berita serta memastikan validitasnya sebelum dipublikasikan.
“Fokus kita sudah banyak, jangan sampai pemberitaan tidak berguna. Jika ada berita yang tidak memiliki nilai dan hanya menimbulkan polemik, lebih baik tidak diberitakan sama sekali,” pungkasnya.
Sedangkan Ketua Umum FRN Agus Flores, menyimak apa semua yang disampaikan Dirintelkam Polda Bali.
” Saya Diam, karena bagus Persentasenya, Penuh dengan Filosofi dan Logika, teratur dan tertatah Penyampaiannya tadi, ” ujar Agus.
Dalam pertemuan Kamis (20/2) di Rumah Makan Ikan Goreng Renun, dihadiri Seluruh Pengurus FRN Bali dan Jajaran Intelkam Polda Bali.
(Effendi dan Counter Polri)