Lensa Polri com Lombok Timur – Kapolres Lombok Timur AKBP Hery Indra Cahyono, S.H, S.I.K, M.H. dalam acara Diskusi Publik Ketenagakerjaan. Kegiatan tersebut, berlangsung di Aula Kampus IAIH Pancor. Kamis (09/03/2023). Diskusi Publik Ketenagakerjaan tersebut mengangkat tema “PMI Hebat, Lombok Timur Kuat!” untuk memberikan pemahaman terkait peran penegak hukum terhadap PMI.
Dalam materinya, Kapolres Lombok Timur AKBP Hery Indra Cahyono, S.H, S.I.K, M.H. mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada adik-adik selaku generasi muda yang kritis dan aktif untuk perubahan dan pembangunan dalam hal positif.
“Sesuai tugas, wewenang, dan tanggungjawab kami sebagai penegak hukum berdasarkan dengan UU Nomor 2 Tahun 2022 tentang kepolisian di dalam Pasal 13 Ayat 1, 2, dan 3 di situ sudah jelas tugas pokok Polri. Pertama”Menjaga keamanan ketertiban masyarakat. Kedua Melaksanakan penegakkan hukum, dan Ketiga Memberikan pelayanan, perlindungan, dan pengayoman kepada masyarakat” Ungkapnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Lanjut, ia menyampaikan terkait dengan PMI sebenarnya sudah jelas regulasi, aturan, dan Undang-Undang yang ada.
“Di dalam Undang-Undang cipta kerja dan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2017 tentang perlindungan PMI. Apalagi mengingat Lombok Timur sebagai sumber tenaga kerja terbesar di NTB” Ucapnya.
Ia juga menambahkan kalau kita melihat di NTB dari jumlah penduduknya paling banyak adalah Lombok Timur dan dari data yang ada di kami juga Lombok Timur terbesar bekerja sebagai PMI. Demikian juga, Kabupaten Sumbawa dan Sumbawa Barat.
“Menurut pandangan kami yang terpenting di sini para pihak terkait bisa memberikan sosialisasi dan memberikan pengetahuan. Karena, masyarakat kita banyak yang ingin bekerja di luar negeri. Tapi, tidak tahu caranya dan tidak tahu informasi. Jika prosedur itu diterapkan oleh masyarakat kita, saya yakin para PMI akan aman, nyaman, dan sejahtera” Tuturnya.
Kemudian, ia menyampaikan di mana PMI ini berawal dari pendaftaran atau perekrutan. Tentu sebelum berangkat diberikan pengetahuan dan pelatihan untuk bekal di tempat kerjanya.
“Jangan sampai setelah berangkat mereka bingung mau kerja apa akhirnya asal bekerja. Karena, tidak memiliki pengetahuan, tidak punya keahlian, dan tidak sesuai ditempatkan dengan kemahiran yang dimiliki. Jadi banyak yang menjadi korban. Seperti penipuan, disiksa oleh majikannya, dan perdagangan manusia TPPO” Sebutnya.
Selain itu, ia juga menambahkan melalui diskusi publik ini dapat memberikan informasi kepada adik-adik mahasiswa. Sehingga bisa paham, tahu, dan mensosialisasikan informasi ini terhadap tetangga, keluarga, dan masyarakat sekitar agar paham dan tahu juga. Karena, banyak yang berangkat sebagai buruh migran pulang menjadi juragan. Tapi banyak juga menjadi buruh migran pulang semakin buruk nasibnya.
Ia menghimbau kepada masyarakat agar lebih banyak menggali informasi dan beliau juga berharap kerjasama pihak terkait yang khusus menangani PMI.
“Agar masyarakat Lombok Timur menjadi PMI hebat dan Lombok Timur kuat. Ini akan terjadi apabila aturan yang dilaksanakan dengan benar dan baik. Karena masi banyak perusahaan dan tekong-tekong yang mencari korban untuk dikirim bekerja di luar negeri untuk diambil uangnya dan tidak bertanggungjawab dengan nasih buruh migran” Tegasnya.
Terakhir sebelum menutup materinya ia menyampaikan banyak sekali berita-berita yang mengharukan tentang PMI yang kita temui.
“Salah satu contoh kapal yang tenggelam beberapa waktu lalu, salah satu korbannya daei NTB dan belum lagi PMI yang diperlakukan secara tidak manusiawi. Ternyata setelah diselidiki tidak melalui prosedur yang benar” Pungkasnya.(*/TIM)