Mengenal Pataka Polda Sulteng “Wira Dharma Brata

- Redaksi

Kamis, 20 Juni 2024 - 15:56 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Lensapolri.com, Palu   –  Kapolda Sulteng Irjen Pol Dr. Agus Nugroho, SIK, SH, MH menghadiri dan menjadi Inspektur Upacara Pencucian Pataka Polda Sulteng “Wira Dharma Brata” dalam rangka peringatan Hari Bhayangkara ke-78, Rabu (19/8/2024) sore di Rupatama Polda Sulteng

Pencucian Pataka Polda Sulteng “Wira Dharma Brata” memiliki makna yang mendalam bagi seluruh Personil Polda Sulteng. Tradisi ini menjadi momen penting untuk melakukan introspeksi dan perenungan dalam menjalankan tugas kepolisian.

Untuk mengenal Pataka “Wira Dharma Brata” tidak bisa terlepas dari sejarah berdirinya Polda Sulawesi Tengah tanggal 29 Maret 1995.

“Polda Sulawesi Tengah terbentuk berdasarkan Keputusan Panglima Angkatan Bersenjata Republik Indonesia nomor : KEP.06/1994 tanggal 10 Mei 1994 yang dikuatkan dengan Skep Kapolri Nomor Polisi : SKEP/01/II/1995 tanggal 28 Februari 1995,” Jelas Kasubbid Penmas Bidhumas Polda Sulteng Kompol Sugeng Lestari, Rabu (19/6/2024)

Kemudian Polda Sulteng diresmikan oleh Kapolri Jenderal Polisi Drs. Banurusman pada tanggal 29 Maret 1995 sekaligus peresmian lambang Polda Sulteng yang diberi nama Pataka “Wira Dharma Brata”, jelasnya

“Wira Dharma Brata” sendiri mengandung makna “Sosok Ksatria Polri yang memiliki keterampilan, ketangkasan dan kecerdasan dalam menegakkan aturan serta menjunjung tinggi kebenaran sebagai perwujudan perilaku Pelindung, Pengayom dan Pelayan Masyarakat”, ungkap Kasubbid Penmas.

Lebih lengkap, Kasubbid Penmas Bidhumas Polda Sulteng menjelaskan makna logo Pataka “Wira Dharma Brata” sebagai berikut :

“Bintang Warna Kuning” bermakna Ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

“Tombak” bermakna sebagai perjuangan untuk mempertahankan diri sendiri dari kekuatan lawan.

“Parang atau Guma” bermakna Kekuatan atau Kebesaran.

“Tameng Warna Merah” bermakna berani dalam mempertahankan diri.

“Rumah Adat” bermakna tempat berlindung atau bernaung dari panas dan hujan.

“Padi dan Kapas yang diikat oleh rantai” bermakna Ikatan kekeluargaan dan persaudaraan untuk mewujudkan kemakmuran dan kesejahteraan.

“Selendang Kuning” bermakna penghormatan yang didasari balutan kebersamaan yang tidak pernah putus. (Humas/Reed)

Baca Juga :  Evaluasi Kinerja, Kapolda Kaltim Pimpin Anev Mingguan

Berita Terkait

Polda Metro Jaya Klarifikasi Alexander Marwata Terkait Dugaan Korupsi Eko Darmanto
Polda Sulteng Ajarkan Toleransi Sejak Dini kepada Anak TK Negeri Pembina Palu
Gerak Cepat! Kapolda Metro Jaya Tindaklanjuti Dugaan Pungli Di Samsat Bekasi
Sandang Pangkat Bintang Tiga, Komjen Pol Agung Ucapkan Terima Kasih Kepada Warga Sumut
Polda Sumut Gelar Berbagai Kegiatan Sosial Sambut HUT Bhayangkara ke 78
Jurnalis Ramaikan Olahraga Bersama Hari Bhayangkara ke-78, Koresponden TVOne dapatkan Undian Sepeda Motor
Ribuan Peserta Ikuti Olahraga Bersama dan Pembukaan Perlombaan Hari Bhayangkara ke-78 di Polda Sulteng
Jelang Hari Bhayangkara ke-78, Polda Sulteng Gelar Pencucian Pataka ‘Wira Dharma Brata’
Berita ini 18 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 16 Oktober 2024 - 10:37 WIB

Polda Metro Jaya Klarifikasi Alexander Marwata Terkait Dugaan Korupsi Eko Darmanto

Jumat, 4 Oktober 2024 - 14:38 WIB

Polda Sulteng Ajarkan Toleransi Sejak Dini kepada Anak TK Negeri Pembina Palu

Kamis, 12 September 2024 - 16:37 WIB

Gerak Cepat! Kapolda Metro Jaya Tindaklanjuti Dugaan Pungli Di Samsat Bekasi

Minggu, 30 Juni 2024 - 08:22 WIB

Sandang Pangkat Bintang Tiga, Komjen Pol Agung Ucapkan Terima Kasih Kepada Warga Sumut

Selasa, 25 Juni 2024 - 22:52 WIB

Polda Sumut Gelar Berbagai Kegiatan Sosial Sambut HUT Bhayangkara ke 78

Berita Terbaru