Langit Jakarta Penuh Plastik: Fakta di Balik Hujan Mikroplastik

- Redaksi

Sabtu, 25 Oktober 2025 - 13:20 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

JAKARTA,  – Siapa sangka, setiap tetes hujan yang jatuh di ibu kota ternyata membawa jejak kelalaian manusia. Penelitian terbaru dari BMKG, IPB University, dan BRIN mengungkap kenyataan mencengangkan: air hujan di Jakarta kini mengandung mikroplastik partikel plastik super halus yang nyaris tak terlihat, namun berpotensi mencemari udara, air, dan bahkan tubuh manusia.

Menurut BMKG, mikroplastik di langit Jakarta bukan hanya berasal dari wilayah kota itu sendiri. “Partikel ini bisa berpindah antar daerah melalui udara, menumpang angin, sebelum akhirnya turun ke permukaan bumi,” ujar Dwi Atmoko, Fungsional Madya Pengamat Meteorologi dan Geofisika, dalam media briefing di Balai Kota Jakarta, Jumat (24/10/2025).

Dwi menjelaskan bahwa mikroplastik kini menjadi bagian dari sistem atmosfer, masuk dalam kategori aerosol partikel padat atau cair yang tersuspensi di udara. Ia menegaskan, partikel itu bisa datang dari berbagai sumber: percikan ombak laut, abu vulkanik, hingga aktivitas manusia seperti pembakaran sampah, asap kendaraan, dan penggunaan parfum semprot. “Semua itu melepaskan partikel halus yang akhirnya beterbangan ke langit,” ujarnya.

Yang lebih mencengangkan, mikroplastik dapat berpindah ribuan kilometer mengikuti arah angin, lalu jatuh kembali ke bumi melalui dua mekanisme: deposisi kering (karena gravitasi) dan deposisi basah (bersama hujan). Dalam kedua proses itu, partikel plastik halus menempel di daun, bangunan, air, bahkan permukaan kulit manusia.

Sementara itu, Prof. Etty Riani, Guru Besar IPB University, menyebut fenomena ini sah secara ilmiah dan sangat mengkhawatirkan. “Hujan kini bukan lagi simbol kesucian alam. Ia telah berubah menjadi cermin polusi kehidupan modern,” ujarnya dalam rilis IPB University, Senin (20/10/2025). Mikroplastik, kata Etty, berasal dari gesekan ban kendaraan, serat pakaian sintetis, hingga pelapukan sampah plastik yang terbawa angin. “Hujan berperan seperti mesin pencuci udara, tapi yang tersisa bukan kebersihan melainkan partikel beracun yang tak kasat mata,” tegasnya.

Baca Juga :  Tingkatkan Kemampuan Personel, Ops Damai Cartenz-2025 Gelar Gladi Posko di Kota Jayapura

Lebih jauh, Etty menyoroti gaya hidup manusia modern yang bergantung pada plastik dari pagi hingga malam. “Semua itu akhirnya kembali pada kita dalam bentuk partikel halus yang kita hirup, minum, bahkan makan,” katanya. Ia mendorong penerapan prinsip 3R (reduce, reuse, recycle) dan penegakan hukum terhadap pelaku pencemar lingkungan. “Plastik bukan hanya masalah lingkungan ini sudah menjadi ancaman kesehatan global. Kandungan aditif di dalamnya bisa memicu gangguan hormon dan kanker,” ujarnya tajam.

Fakta serupa juga diungkap oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Peneliti Muhammad Reza Cordova menyebut bahwa setiap sampel air hujan di Jakarta mengandung mikroplastik, dengan laju deposisi mencapai 15 partikel per meter persegi per hari. “Siklus plastik kini telah menembus atmosfer. Ia naik ke langit, berputar bersama angin, lalu turun lagi melalui hujan. Langit Jakarta sedang memantulkan perilaku manusia di bawahnya,” kata Reza dalam rilis BRIN, Sabtu (18/10/2025).

Baca Juga :  Harlah Pancasila, Polres Majalengka Gelar Upacara Secara Virtual

Fenomena “hujan plastik” ini menjadi peringatan keras bagi semua. Plastik yang dibuang sembarangan tidak lenyap — ia hanya berubah bentuk, lebih kecil, lebih diam, dan lebih mematikan. Jakarta kini tak hanya diselimuti polusi udara, tapi juga diselimuti partikel plastik tak kasat mata yang setiap hari menyusup ke paru-paru dan lautan kita.***

Follow WhatsApp Channel lensapolri.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

PT Wahana Pamunah Limbah Industri (WPLI) Berikan Bantuan Renovasi Mushola Al-barokah Didesa Parakan Rt 04
Pemkab Tangerang dan DP3AKB Banten Gelar Monev Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak di Teluknaga
Warga Graha Walantaka Apresiasi Langkah Cepat Aparat Evakuasi dan Musnahkan Tumpukan Limbah Medis
Peletakan Sita Jaminan oleh Pengadilan Negeri Medan Berjalan Lancar
Rayakan Hari Jadi ke-74, Humas Polres Metro Tangerang Kota Tebar Kepedulian Lewat Donor Darah
Hati Hati , Konsumsi Rokok Ilegal Bisa Dipenjara hingga 5 Tahun
Polsek Jatiuwung Ungkap Kasus Peredaran Obat Tramadol Ilegal di Tangerang
Suhardiman di Balik Kesuksesan Insurance Forum 2025, Jasaraharja Putera Dukung Penguatan Industri Asuransi Nasional
Berita ini 5 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 25 Oktober 2025 - 13:20 WIB

Langit Jakarta Penuh Plastik: Fakta di Balik Hujan Mikroplastik

Jumat, 24 Oktober 2025 - 12:30 WIB

PT Wahana Pamunah Limbah Industri (WPLI) Berikan Bantuan Renovasi Mushola Al-barokah Didesa Parakan Rt 04

Jumat, 24 Oktober 2025 - 08:32 WIB

Pemkab Tangerang dan DP3AKB Banten Gelar Monev Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak di Teluknaga

Kamis, 23 Oktober 2025 - 19:34 WIB

Warga Graha Walantaka Apresiasi Langkah Cepat Aparat Evakuasi dan Musnahkan Tumpukan Limbah Medis

Kamis, 23 Oktober 2025 - 19:30 WIB

Peletakan Sita Jaminan oleh Pengadilan Negeri Medan Berjalan Lancar

Berita Terbaru