Laksamana TNI (Purn) Sumardjono Ketum HNSI bertemu dengan Menteri Hukum dan Ham Yasonna Laoly

- Redaksi

Rabu, 19 Juni 2024 - 18:58 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Hari Rabu 19 Juni 2024.
Ketua Umum HNSI Laksmana TNI (Purn) Sumardjono bertemu dengan Menteri Hukum dan Ham Yasonna Laoly di kantor Kementerian Kemenkumham jalan H.R. Ransuna Said Rabu Juni

Yang Ikut bersama Bapak Sumardjono dalam pertemuan ini, Tinton Soeprapto pembalap Indonesia sebagai Ketua Dewan Pengawas HNSI, Dr. Ir. Anton Leonard, S.P., MM. Sekjen DPP HNSI, Laksma TNI (Purn) Dr. M. Faisal Manaf, SE., MM., MCDO. Staf Khusus Ketum HNSI, Dr. Ahmad Yani Hasyim, SH., MH. Bidang Hukum HNSI dan Bapak Robert Silitonga. Sementara Bapak Yasona Laoly didampingi oleh Beberapa stafnya.

Pertemuan ini disambut baik oleh Bapak Menteri dengan berbincang mengenai kesehatan Pak Tinton (79 tahun) yang kelihatan masih sangat prima, namun Pak Tinton menyampaikan bahwa besok beliau harus menjalani tindakan Kesehatan untuk perawatan jantungnya dan mengharapkan doa dari semuanya agar tindakan kesehatan ini dapat berjalan dengan baik.

ADVERTISEMENT

Ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Pada kesempatan pertama mantan Kasal Sumardjono menyampaikan tujuan kedatangannya selaku Ketum HNSI beserta staf untuk menanyakan adanya SK Kemenkumhan tentang perubahan susunan kepengurusan HNSI yang terbit pada tanggal 10 Nopember 2023 , Padahal SK Kemenkumham tentang perubahan susunan kepengurusan HNSI yang diketuai oleh Laksmana TNI (Purn) Sumardjono baru saja terbit pada tanggal 4 Nopember 2023, hanya berbeda satu minggu.

Adanya dualisme kepengurusan HNSI ini membuat kita sulit untuk menjalani organisasi ini khususnya ketika kita akan berkoordinasi dengan instansi pemerintah, sementara HNSI adalah organisasi yang tugasnya adalah menjebatani hubungan antara pemerintah dengan masyarakat nelayan.

Pada akhirnya situasi seperti ini akan di mamfaatkan oleh pihak tertentu untuk kepentingan mereka dan HNSI sendiri tidak dapat menjalankan tugas sesuai dengan visi misinya yang telah diatur dalam AD/RT nya.

Mendaftarkan organisasi perkumpulan atau badan usaha ke Kemenkumhan secara on-line mempunyai kelebihan dan kekurangan kata Yasona Laoly menjawab dari pertanyaan Sumardjono, disini notaris mendaftarkan kliennya tanpa mempelajari lebih dalam berkas persyaratan yang diajukan, sehingga apa bila persyaratan tsb terpenuhi secara on-line maka proses pendaftaran tsb dapat berlanjut, padahal seharusnya ada hal lain yang harus diteliti lebih dalam oleh notaris.

Baca Juga :  Tersangka Oknum TNI-Polisi Peragakan 66 Adegan Pembunuhan di Boja Kendal

Sumardjono menambahkan bahwa kelemahan sistim on-line ini lah yag dimamfaatkan oleh pihak tertentu seperti yang dilakukan oleh kubu HNSI Munas Bali, mereka mendaftarkan ulang HNSI ke Kemenkumham dengan meng-imput data untuk kepentingan perusahaan atau bentuk Badan usaha bukan organisasi Perkumpulan yang telah didaftarkan oleh HNSI Munas Bogor untuk melanjutkan bentuk organisasi HNSI sebelumnya.

Sekjen HNSI pak Anton menambahkan bahwa yang dilakukan oleh kubu HNSI Munas Bali adalah bentuk penipuan yang tidak bisa diterima di Indonesia sebagai negara hukum. Bukan hanya itu tambah Anton, sebelum Munas HNSI Bali dilaksanakan mandat Yussuf Solichien yang diberikan oleh para pengurus HNSI daerah selaku Ketum DPP HNSI telah dicabut oleh para pengurus DPP dan DPC HNSI dikarenakan adanya pemaksaan oleh Yussuf Solichien kepada para pengurus daerah untuk memilih calon Ketum DPP HNSI tertentu sebagai penggantinya.

Tinton Soeprapto ayah dari dua pembalap Indonesia Ananda Mikola dan Moreno Soeprapto tidak kalah semangatnya menyampaikan bahwa saat ini Laksamana TNI (Purn) Sumardjono selaku Ketum HNSI yang telah terpilih pada Munas HNSI Bogor telah berkoordinasi berkali kali dengan Kepala Staf Angkatan Laut dan jajarannya seperti Panglima Koarmada RI, saya yang mendampingi beliau dan saya melihat betapa bangga dan besar harapan mereka agar mantan Kasal Sumardjono yang tentunya telah memiliki pengalaman panjang penugasan di laut dan bahkan telah mencapai menjadi pimpinan tertinggi di TNI AL dapat memimpin HNSI untuk membangun masyarakat nelayan Indonesia dan dapat bekerjasama dengan TNI AL untuk membina Potensi Maritim yang memang menjadi salah satu Tugas Pokok TNI AL.

Baca Juga :  Dishub Resmi Buka Pendaftaran Mudik Lebaran 2024

Tambah Pak Tinton saat ini TNI AL melalui Kedinasan Potensi Maritimnya memiliki banyak Program Kegiatan salah satunya adalah membangun Kampung Nelayan Bahari Nusantara yang dicetus oleh Panglima Koarmada RI Laksdya TNI Dr. Denih Hendrata, dimana Pak Sumardjono dan Pak Denih Hendrata beserta stafnya telah beberapa kali mengadakan pertemuan dan rapat membahas kerjasama kegiatan pembangunan Kampung Nelayan Bahari Nusantara khususnya di bidang Pendidikan, Kesehatan dan peningkatan Ekonomi masyarakat nelayan.

Selain itu tambah Tinton, sampai saat ini Sumardjono telah menghadiri beberapa undangan dari pengurus daerah untuk melantik ketua DPD HNSI Prov Lampung, Prov Sumut, Prov Gotontalo dan hampir semua daerah telah menyampaikan undangannya dan mengharapkan kehadiran Sumardjono untuk melantik Ketua DPD HNSI, ini bukti bahwa hampir seluruh kepengurusan HNSI di daerah bangga dan menginginkan Mantan Kasal Sumardjono memimpin HNSI.

Bahkan dalam setiap kesempatan di daerah Sumardjono selalu menyempatkan diri untuk bertemu langsung dengan para nelayan sambil mensosialisasikan peraturan pemerintah RI nomor : 11 tahun 2023 yang telah digagas oleh Kementerian KKP tentang Penangkapan Ikan Terukur (PIT), dalam setiap dialog dengan para nelayan Sumardjono juga menghimpun semua permasalahan dan tanggapan dari para nelayan mengenai PIT guna mencari solusi yang terbaik agar peraturan ini dapat berjalan sesuai harapan pemerintah dan pemahaman dari para nelayan.

Selanjutnya Sumardjono menambahkan, untuk dapat segera tercapainya program kegiatan pemerintah kepada masyarakat nelayan dan tepat sasaran maka permasalahan adanya dua kubu HNSI ini harus segera dapat diselesaikan dengan baik, kita harus melihat kepentingan yang lebih besar untuk masyarakat nelayan Indonesia.

Yasonna Laoly beserta stafnya menerima semua laporan yang telah disampaikan oleh Sumardjono dan stafnya dengan dengan sungguh sungguh dan menjadi catatannya.

Pada akhir pertemuan Laksamana TNI (Purn) Sumardjono memberikan Jas HNSI sebagai tanda mata kepada Menteri Hukum dan Ham Yasonna Laoly.

Berita Terkait

Simulasi Pemilu Di Jakbar, Sinergi Polri KPU dan Bawaslu Sambut Pilkada 2024
Sinergi Bea Cukai dan Polri Kembali Ungkap Clandestine Lab Jaringan Tiongkok di Bali
Bea Cukai dan Polri Gagalkan Peredaran 7 Juta Batang Rokok Ilegal melalui Tanjung Perak
Bank Aceh Salurkan Rp70 Miliar Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya hingga November 2024November 2024
Dukung Ketahanan Pangan Lapas Pancur Batu Gelar Penaburan 2500 Ekor Benih Ikan Mas
Kanwil Kumham Sumut Tandatangani Nota Kesepahaman Bersama Rumah Sakit Bhayangkara TK II Medan
KICK OFF MEETING PELAKSANAAN AUDIT TRANSISI KEMETERIAN HUKUM DAN HAM
Kolaborasi DJKI, Kokek Consulting, dan Kemenkumham Sumut Gelar Survei IKM untuk Peningkatan Kualitas Layanan KI di Sumut
Berita ini 35 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 21 November 2024 - 16:20 WIB

Simulasi Pemilu Di Jakbar, Sinergi Polri KPU dan Bawaslu Sambut Pilkada 2024

Rabu, 20 November 2024 - 23:07 WIB

Sinergi Bea Cukai dan Polri Kembali Ungkap Clandestine Lab Jaringan Tiongkok di Bali

Rabu, 20 November 2024 - 03:06 WIB

Bea Cukai dan Polri Gagalkan Peredaran 7 Juta Batang Rokok Ilegal melalui Tanjung Perak

Rabu, 20 November 2024 - 00:07 WIB

Bank Aceh Salurkan Rp70 Miliar Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya hingga November 2024November 2024

Selasa, 19 November 2024 - 18:37 WIB

Dukung Ketahanan Pangan Lapas Pancur Batu Gelar Penaburan 2500 Ekor Benih Ikan Mas

Berita Terbaru

Berita Polda

Kapolda Bali Cek dan Pantau Situasi Kamtibmas Wilkum Jembrana

Jumat, 22 Nov 2024 - 16:48 WIB

Polsek

Polsek Mengwi Jumat Curhat Bersama Masyarakat Baha

Jumat, 22 Nov 2024 - 08:57 WIB